Kumpulan Tugas-Tugas Penjaskesrek
Rabu, 23 Desember 2015
Jumat, 02 Agustus 2013
Tips Cara Berlari Yang Baik dan Benar
Tidak sedikit orang yang berolahraga tanpa mengetahui
apakah gerakannya sudah benar atau tidak, termasuk dalam berlari.
Olahraga murah meriah ini ternyata memiliki "peraturan" tersendiri.
Simaklah artikel olahraga beberapa tips dari para ahli mengenai berlari yang baik dan benar.
- Jangan tergesa-gesa
Anda yang baru mencoba dengan olahraga lari, ada
baiknya tidak mencoba menaklukkan jarak. Cobalah untuk berpikir
menaklukkan waktu, bukannya jarak. Jangan mencoba berlari sampai 2 mil
sehari jika Anda tidak terbiasa dalam olahraga ini. Tambahlah waktu
sedikit demi sedikit, jangan terlalu memforsir energi.
- Jangan sembarang memilih sepatu
Jangan memilih sepatu olahraga karena harganya murah
dan tidak memperhatikan kualitas barang. Sepatu dengan kualitas buruk
memberikan kemungkinan besar Anda mengalami cedera. Oleh karena itu,
jangan ragu membeli sepatu dengan harga mahal namun memiliki kualitas
yang sudah terjamin dan terpercaya. Selain tidak membahayakan kaki,
biasanya lebih tahan lama.
- Sikap tubuh rileks
Saat Anda berlari, buatlah postur tubuh serileks
mungkin. Biarkan mulut Anda terbuka, jangan merapatkkan bahu ke telinga,
dan biarkan tangan tetap rileks.
- Jangan mengepalkan tangan
Hindari posisi mengepalkan tangan, karena posisi yang
benar itu tangan seolah-olah dengan memegang dan menjaga sebutir telur
di masing-masing telapak tangan. Oleh karena itu, pastikan saat berlari
Anda tidak "memecahkan telur" dalam genggaman tangan.
- Sebentar dari pada tidak sama sekali
Sediakan waktu sedikit, walaupun itu hanya lima atau
15 menit untuk berlari. Sesibuk apapun Anda, akan lebih baik meluangkan
waktu sebentar untuk berlari dibandingkan tidak berlari sama sekali
dalam satu hari.
- Lakukan pemanasan
Jangan mulai berlari sebelum Anda melakukan pemanasan. Cobalah berlari-lari kecil sebelum melakukan stretching atau bisa saja melakukan stretching terlebih dahulu usai berlari. Jika Anda melakukan stretching saat otot dalam kondisi dingin tidak akan menguntungkan tubuh, bahkan cenderung berbahaya untuk tubuh.
- Hindari dehidrasi
Cuaca panas ataupun dingin, jagalah tubuh agar tidak
dehidrasi. Mengkonsumsi air yang cukup dapat membantu aliran darah tetap
lancar dan baik untuk kesehatan tubuh.
- Berolahraga rutin
Konsistenlah dalam berolahraga, jangan melewatkan
sehari pun tanpa berolahraga. Lebih baik berolahraga sebentar mengambil
waktu satu hari untuk beberapa menit dibandingkan tidak berolahraga sama
sekali.
- Dengarkan tubuh Anda
Jangan memaksakan diri untuk terus berlari jika tubuh
merasa tidak kuat. Dengarkanlah apa kata tubuh Anda, dengan begitu Anda
terhindar dari cedera.
Lakukanlah olahraga secara rutin demi menjaga kesehatan tubuh Anda. Semoga artikel olahraga di atas bisa menjadi panduan Anda dalam berolahraga yang baik dan benar. Selamat mencoba.
sumber : melindahospital.com
Senin, 17 Juni 2013
GAYA MENGAJAR RESIPROKAL
GAYA RESIPROKAL (BERBALASAN)
Pada gaya resiprokal, kelas
diorganisir dan dikondisikan dalam peran-peran tertentu (dibagi menjadi dua
kelompok), ada peserta didik/siswa yang berperan sebagai pelaku, dan sebagai
observer (pengamat) terhadap aktivitas yang dilakukan oleh kelompok pelaku,
sedangkan guru sebagai fasilitator.
Kelompok siswa yang bertindak sebagai observer mengamati
tampilan/aktivitas yang dilakukan oleh temannya (pelaku) dfengan membawa lembar
observasi (pengamatan) yang telah disusun oleh guru, selanjutnya observer
tersebut mengevaluasi tampilan dari kawannya yang bertindak sebagai pelaku.
Dalam hal ini evaluasi dilakukan oleh peserta didik/siswa sendiri secara bergantian.
Melalui upaya mengevaluasi aktivitas temannya, diharapkan siswa juga mengetahui
konsep pelaksanaan yang benar, karena setiap siswa akan berperan sebagai
observer (pengamat), maka mereka akan berupaya untuk menguasai konsep geraknya
yang benar. Tanggungjawab dan pemberian umpan balik diberikan kepada siswa.
Untuk pelaksanaan gaya resiprokal, siswa terlebih dahulu harus mempelajari
teknik dasar, dan gaya resiprokal ini dilaksanakan pada pembelajaran teknik
lanjutan. Gaya resiprokal juga memberikan kesempatan kepada teman sebaya
untuk memberikan umpan balik dan peranan ini memungkinkan:
1.
peningkatan interaksi sosial antar teman sebaya
2.
umpan balik secara langsung.
Sasaran Gaya Resiprokal
1. Tugas (Materi Pembelajaran):
Ø Memberi
kesempatan untuk latihan berulang kali dengan seorang pengamat
Ø Siswa
menerima umpan balik langsung
Ø Sebagai
pengamat, siswa memperoleh pengetahuan penampilan tugas
2. Peranan Siswa:
Ø Memberi
dan menerima umpan balik
Ø Mengamati
penampilan teman dan mengoreksi
Ø Menumbuhkan
kesabaran dan toleransi
Ø Memberikan
umpan balik
Akibat ada interaksi social antara
siswa dengan pasangannya :
1. Umpan balik langsung
2. Guru mengamati pelaku dan pengamat,
tapi hanya berkomunikasi dengan pengamat
3. Guru memberikan kriteria perilaku
yang harus ditampilkan sebelum pelaksanaan pembelajaran
Peranan Guru
· Menjawab
pertanyaan dari pengamat
· Berkomunikasi
dengan pengamat
· Memantau
pelaksanaan pembelajaran
Hal Hal Yang Dilakukan Guru Sesudah
Pembelajaran:
1. Menerima
criteria perilaku
2. Mengamati
penampilan perilaku
3. Membandingkan
dan mendiskusikan penampilan dengan kriteria perilaku
4. Menyimpulkan
hal hal mengenai penampilan kepada perilaku
5. Menyimpulkan
posisi atau level penampilan disbanding dengan kriteria
6. Guru
harus menjawab / mengomentari pertanyaan atau pernyataan yang disampaikan
siswa.
Hal Yang Perlu Ditekankan Kepada
Pengamat :
1. Pengamat
harus berperilaku sesuai dengan kriteria perilaku pengamat
2. Pastikan
bahwa pengamat memberikan umpan balik sesuai dengan kriteria perilaku
Keuntungan atau kerugian.
Gaya ini memberikan keuntungan
antara lain sbb:
a. memberikan umpan
balik seketika tanpa di tunda tunda yang mempunyai pengaruh nyata terhadap proses
belajar siswa. Umpan balik ini berupa informasi tentang apa yang diperbuatnya
baik yang benar atau yang keliru.
b. dapat
mengembangkan cara kerja dalam tim kecil. Sehingga aspek sosialnya berkembang.
c. meningkatkan
proses belajar mengajar dengan cara mengamati secara sistematik gerakan atau
pokok bahasan dari teman. Pada dasarnya, mengamati kegiatan belajar teman itu
merupakan suatu proses belajar mengajar juga.
Kelemahan itu dapat dikemukakan sbb:
a.
Sering
menimbulkan situasi yang emosional antar apelaku dan pengamat yang disebabkan
pengamat berlaku berkelebihan dalam menyampaikan informasi yang bersangkutan.
Perilaku yang berkelebihan antara alain menyampaikan dengan nada mengejek,
menghakimi, bergaya mengurui yang serba tahu.
b.
Pada
umumnya pelaku tidak tahan terhadap kritik siswa pengamat sehubungan dengan
hasil belajar yang pemah dilakukan sebelumnya. Siswa pelaku tidak mau terima
hasil pengamatan temannya. Situasi ini sering menimbulkan ketegangan anatara
siswa pelaku dan siswa pengamat.
c.
Sering
juga terjadi pasangan ini justru memantapkan suatu perilaku belajar yang sama,
disebabkan mereka salah menafsirkan deskripsi gerakan atau pokok bahasan yang
tertera dalam lembaran kerja.
Langganan:
Postingan (Atom)