Jumat, 02 Agustus 2013

Tips Cara Berlari Yang Baik dan Benar

Tidak sedikit orang yang berolahraga tanpa mengetahui apakah gerakannya sudah benar atau tidak, termasuk dalam berlari. Olahraga murah meriah ini ternyata memiliki "peraturan" tersendiri. Simaklah artikel olahraga beberapa tips dari para ahli mengenai berlari yang baik dan benar.
  • Jangan tergesa-gesa
Anda yang baru mencoba dengan olahraga lari, ada baiknya tidak mencoba menaklukkan jarak. Cobalah untuk berpikir menaklukkan waktu, bukannya jarak. Jangan mencoba berlari sampai 2 mil sehari jika Anda tidak terbiasa dalam olahraga ini. Tambahlah waktu sedikit demi sedikit, jangan terlalu memforsir energi.
  • Jangan sembarang memilih sepatu
Jangan memilih sepatu olahraga karena harganya murah dan tidak memperhatikan kualitas barang. Sepatu dengan kualitas buruk memberikan kemungkinan besar Anda mengalami cedera. Oleh karena itu, jangan ragu membeli sepatu dengan harga mahal namun memiliki kualitas yang sudah terjamin dan terpercaya. Selain tidak membahayakan kaki, biasanya lebih tahan lama.
  • Sikap tubuh rileks
Saat Anda berlari, buatlah postur tubuh serileks mungkin. Biarkan mulut Anda terbuka, jangan merapatkkan bahu ke telinga, dan biarkan tangan tetap rileks.
  • Jangan mengepalkan tangan
Hindari posisi mengepalkan tangan, karena posisi yang benar itu tangan seolah-olah dengan memegang dan menjaga sebutir telur di masing-masing telapak tangan. Oleh karena itu, pastikan saat berlari Anda tidak "memecahkan telur" dalam genggaman tangan.
  • Sebentar dari pada tidak sama sekali
Sediakan waktu sedikit, walaupun itu hanya lima atau 15 menit untuk berlari. Sesibuk apapun Anda, akan lebih baik meluangkan waktu sebentar untuk berlari dibandingkan tidak berlari sama sekali dalam satu hari.
  • Lakukan pemanasan
Jangan mulai berlari sebelum Anda melakukan pemanasan. Cobalah berlari-lari kecil sebelum melakukan stretching atau bisa saja melakukan stretching terlebih dahulu usai berlari. Jika Anda melakukan stretching saat otot dalam kondisi dingin tidak akan menguntungkan tubuh, bahkan cenderung berbahaya untuk tubuh.
  • Hindari dehidrasi
Cuaca panas ataupun dingin, jagalah tubuh agar tidak dehidrasi. Mengkonsumsi air yang cukup dapat membantu aliran darah tetap lancar dan baik untuk kesehatan tubuh.
  • Berolahraga rutin
Konsistenlah dalam berolahraga, jangan melewatkan sehari pun tanpa berolahraga. Lebih baik berolahraga sebentar mengambil waktu satu hari untuk beberapa menit dibandingkan tidak berolahraga sama sekali.
  • Dengarkan tubuh Anda
Jangan memaksakan diri untuk terus berlari jika tubuh merasa tidak kuat. Dengarkanlah apa kata tubuh Anda, dengan begitu Anda terhindar dari cedera.
Lakukanlah olahraga secara rutin demi menjaga kesehatan tubuh Anda. Semoga artikel olahraga di atas bisa menjadi panduan Anda dalam berolahraga yang baik dan benar. Selamat mencoba.
sumber : melindahospital.com

Senin, 17 Juni 2013

GAYA MENGAJAR RESIPROKAL



GAYA RESIPROKAL (BERBALASAN)

          Pada gaya resiprokal, kelas diorganisir dan dikondisikan dalam peran-peran tertentu (dibagi menjadi dua kelompok), ada peserta didik/siswa yang berperan sebagai pelaku, dan sebagai observer (pengamat) terhadap aktivitas yang dilakukan oleh kelompok pelaku, sedangkan guru sebagai fasilitator.
Kelompok siswa yang bertindak sebagai observer mengamati tampilan/aktivitas yang dilakukan oleh temannya (pelaku) dfengan membawa lembar observasi (pengamatan) yang telah disusun oleh guru, selanjutnya observer tersebut mengevaluasi tampilan dari kawannya yang bertindak sebagai pelaku. Dalam hal ini evaluasi dilakukan oleh peserta didik/siswa sendiri secara bergantian. Melalui upaya mengevaluasi aktivitas temannya, diharapkan siswa juga mengetahui konsep pelaksanaan yang benar, karena setiap siswa akan berperan sebagai observer (pengamat), maka mereka akan berupaya untuk menguasai konsep geraknya yang benar. Tanggungjawab dan pemberian umpan balik diberikan kepada siswa. Untuk pelaksanaan gaya resiprokal, siswa terlebih dahulu harus mempelajari teknik dasar, dan gaya resiprokal ini dilaksanakan pada pembelajaran teknik lanjutan. Gaya resiprokal juga memberikan kesempatan kepada teman sebaya untuk memberikan umpan balik dan peranan ini memungkinkan:
1. peningkatan interaksi sosial antar teman sebaya
2. umpan balik secara langsung.

Sasaran Gaya Resiprokal
1. Tugas (Materi Pembelajaran):
Ø  Memberi kesempatan untuk latihan berulang kali dengan seorang pengamat
Ø  Siswa menerima umpan balik langsung
Ø  Sebagai pengamat, siswa memperoleh pengetahuan penampilan tugas
2. Peranan Siswa:
Ø  Memberi dan menerima umpan balik
Ø  Mengamati penampilan teman dan mengoreksi
Ø  Menumbuhkan kesabaran dan toleransi
Ø  Memberikan umpan balik

Akibat ada interaksi social antara siswa dengan pasangannya :
1.      Umpan balik langsung
2.      Guru mengamati pelaku dan pengamat, tapi hanya berkomunikasi dengan pengamat
3.      Guru memberikan kriteria perilaku yang harus ditampilkan sebelum pelaksanaan pembelajaran

Peranan Guru
·         Menjawab pertanyaan dari pengamat
·         Berkomunikasi dengan pengamat
·         Memantau pelaksanaan pembelajaran

Hal Hal Yang Dilakukan Guru Sesudah Pembelajaran:
1.      Menerima criteria perilaku
2.      Mengamati penampilan perilaku
3.      Membandingkan dan mendiskusikan penampilan dengan kriteria perilaku
4.      Menyimpulkan hal hal mengenai penampilan kepada perilaku
5.      Menyimpulkan posisi atau level penampilan disbanding dengan kriteria
6.      Guru harus menjawab / mengomentari pertanyaan atau pernyataan yang disampaikan siswa.

Hal Yang Perlu Ditekankan Kepada Pengamat :
1.      Pengamat harus berperilaku sesuai dengan kriteria perilaku pengamat
2.      Pastikan bahwa pengamat memberikan umpan balik sesuai dengan kriteria perilaku

Keuntungan atau kerugian.
Gaya ini memberikan keuntungan antara lain sbb:
a.   memberikan umpan balik seketika tanpa di tunda tunda yang mempunyai pengaruh nyata terhadap proses belajar siswa. Umpan balik ini berupa informasi tentang apa yang diperbuatnya baik yang benar atau yang keliru.
b.   dapat mengembangkan cara kerja dalam tim kecil. Sehingga aspek sosialnya berkembang.
c.   meningkatkan proses belajar mengajar dengan cara mengamati secara sistematik gerakan atau pokok bahasan dari teman. Pada dasarnya, mengamati kegiatan belajar teman itu merupakan suatu proses belajar mengajar juga.

Kelemahan itu dapat dikemukakan sbb:
a.       Sering menimbulkan situasi yang emosional antar apelaku dan pengamat yang disebabkan pengamat berlaku berkelebihan dalam menyampaikan informasi yang bersangkutan. Perilaku yang berkelebihan antara alain menyampaikan dengan nada mengejek, menghakimi, bergaya mengurui yang serba tahu.
b.      Pada umumnya pelaku tidak tahan terhadap kritik siswa pengamat sehubungan dengan hasil belajar yang pemah dilakukan sebelumnya. Siswa pelaku tidak mau terima hasil pengamatan temannya. Situasi ini sering menimbulkan ketegangan anatara siswa pelaku dan siswa pengamat.
c.       Sering juga terjadi pasangan ini justru memantapkan suatu perilaku belajar yang sama, disebabkan mereka salah menafsirkan deskripsi gerakan atau pokok bahasan yang tertera dalam lembaran kerja.